Penjelasan tuntas tentang biaya-biaya dalam polis unitlink, dan bagaimana mekanisme pemotongannya dari tahun ke tahun, sehingga pembaca bisa memahami dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli polis unitlink.

Sebelumnya di sini (SEKILAS TENTANG UNITLINK) kita telah membahas tentang apa itu produk unitlink.

Di artikel sebelumnya (IKUT ASURANSI RUGI?) disebutkan bahwa Unitlink adalah produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi. Dan yang namanya asuransi, pasti TIDAK GRATIS, alias ada BIAYA yang dikenakan untuk asuransinya.

Dari mana biaya itu dibayarkan? — Dari saldo investasi yang terbentuk.

Jadi fungsi utama dari saldo investasinya adalah sebagai sumber pembayaran biaya asuransi, BUKAN sebagai keuntungan/tabungan. Dan harus diperhatikan, bahwa di tahun-tahun awal (biasanya dalam 5 tahun pertama) tidak semua premi yang dibayarkan akan masuk ke saldo investasi.

Sebelumnya perlu diketahui dulu bahwa premi untuk polis unitlink ini terdiri atas:

Premi Dasar, yang menentukan berapa besar pertanggungan asuransi yang bisa didapatkan. Premi Dasar ini, setelah dikurangi dengan Biaya Akuisisi (akan dijelaskan di bawah), akan dibelikan unit investasi (reksadana) dan akan masuk ke dalam saldo investasi (berupa jumlah unit). Dari saldo investasi yang terbentuk inilah nantinya yang tiap bulan akan dipotong untuk biaya asuransi dan biaya administrasi (dijelaskan di bawah).

Top-up Berkala, sebagai penambah nilai investasi, yang bisa ditambahkan ataupun tidak tergantung keinginan nasabah. Jika ditambahkan, akan menjadi satu paket dengan Premi Dasar. Ada atau tidaknya Top-up Berkala ini tidak mempengaruhi besar pertanggungan yang didapatkan, karena sifatnya hanya sebagai penambah saldo investasi saja.

Top-up Tunggal, adalah alokasi dana tambahan untuk investasi di luar Premi Dasar dan Top-up Berkala. Jadi bisa ditambahkan setiap saat tapi tidak rutin. Sifatnya juga hanya sebagai penambah saldo investasi saja.


Apa saja biaya-biaya dalam polis unitlink?

  1. BIAYA AKUISISI
    Adalah biaya yang dikenakan sehubungan dengan pengadaan asuransi dan penerbitan polis. Besarnya adalah berdasarkan prosentase terhadap nominal Premi Dasar. Biaya Akuisisi ini biasanya dikenakan dalam 5 tahun pertama dengan prosentase yang menurun.
  1. BIAYA TOP-UP
    Adalah biaya yang dikenakan setiap kali ada pembayaran Top-up, baik Top-up Berkala maupun Top-up Tunggal. Besarnya berdasarkan prosentase terhadap nominal Top-up nya, dan bisa berbeda-beda antara masing-masing perusahaan asuransi. Ada yang mengenakan 5%, ada juga yang 0% tapi dengan menerapkan selisih harga jual-beli unit investasinya, dan sebagainya.
  1. BIAYA ASURANSI
    Adalah biaya bulanan yang dikenakan agar pertanggungan asuransi selalu berada dalam status aktif (agar pertanggungan tetap berlaku). Masing-masing manfaat asuransi ada biayanya sendiri. Makin besar nilai pertanggungan, makin besar biaya asuransinya. Demikian juga, makin banyak jenis manfaat asuransi yang diambil, makin banyak juga biayanya. Biaya ini dikenakan tiap bulan dan akan naik mengikuti usia nasabah. Akan dikenakan sampai dengan usia akhir masa pertanggungan yang diambil. Jadi meski nasabah berhenti bayar premi, biaya ini akan tetap dikenakan dan dipotongkan tiap bulan dari saldo investasinya.
  1. BIAYA ADMINISTRASI
    Adalah biaya bulanan yang dikenakan sehubungan dengan administrasi Polis (semacam biaya administrasi bulanan rekening tabungan kita di bank). Besarnya berbeda-beda, ada yang mengenakan 27,5 ribu, 30 ribu, 35 ribu, dll (tergantung perusahaannya). Biaya ini dikenakan selama polis dalam keadaan aktif, dan besarannya tetap dari tahun ke tahun.

Mari kita pelajari gambarannya dengan contoh agar lebih jelas.

Sebelumnya saya membuat pernyataan dulu bahwa angka-angka nominal yang ada dalam contoh berikut ini (nominal rupiah, persen, tahun, dll.) bukan angka sebenarnya yang berlaku di perusahaan asuransi tertentu, melainkan hanya angka acak yang saya pilih untuk memudahkan pemahaman saja. Setiap perusahaan asuransi memiliki perhitungannya masing-masing. Nanti Anda bisa menggantinya sendiri dengan angka yang dari ilustrasi resmi yang diberikan oleh perusahaan asuransi.

Misal Pak Upin membeli polis unitlink (mata uang rupiah) dengan data sbb:

  • Premi Total: Rp12.000.000 per tahun.
    ⇒ Terdiri atas Premi Dasar Rp10.000.000 dan Top-up Berkala Rp2.000.000.
  • Manfaat asuransi yang didapatkan:
    – Pertanggungan Jiwa: Rp150.000.000.
    – Penyakit Kritis: Rp150.000.000.
    – Kecelakaan: Rp150.000.000.
    – Kesehatan: Kartu rawat inap.
    Pembebasan Premi jika sakit kritis.
  • Biaya Akuisisi (Berturut-turut dari tahun ke 1 – 5 dan 6 dst…):
    100%, 50%, 15%, 15%, 10%, dan 0%.
  • Biaya Asuransi & Administrasi (As&Adm) bulanan untuk usia sekarang:
    Rp300.000 per bulan (tahun-tahun selanjutnya akan naik mengikuti usia).
  • Biaya Top-up: 5%.

Nah, nantinya seperti ini cara kerja polis unitlink-nya Pak Upin:

Cara kerja unitlink
Konsep Polis Unitlink

Premi Dasar akan dipotong Biaya Akuisisi dulu sesuai dengan prosentase yang berlaku di tahun premi dibayarkan, baru sisanya akan masuk ke saldo investasi. 
Top-up Berkala akan dipotong dulu dengan Biaya Top-up (5%), baru sisanya (95%) akan masuk ke saldo investasi.
Saldo investasinya nanti yang akan menjadi sumber pembayaran biaya asuransi dan administrasi bulanannya. Selama saldo investasi cukup untuk membayar biaya bulanan, maka asuransi akan terus aktif/berlaku.

Mudah-mudahan cukup bisa dipahami ya. Kalau sudah, mari kita bedah lebih lanjut perjalanan preminya dari tahun ke tahun.

PERJALANAN PREMI UNITLINK DARI TAHUN KE TAHUN

Unitlink Tahun Pertama
Premi Unitlink di Tahun Pertama

TAHUN PERTAMA:

Bisa dilihat bahwa di tahun pertama, dari premi total 12 juta yang dibayarkan, yang masuk ke investasi baru 1.900.000 karena ada potongan biaya akuisisi dan top-up.

Biaya As&Adm bulanan yang seharusnya dikenakan di tahun pertama, tidak akan langsung dipotongkan dari saldo investasi di tahun pertama ini, melainkan akan dicatat sebagai biaya terhutang lebih dulu. Baru akan mulai dipotongkan dengan cara dicicil prorata nanti mulai masuk tahun ke-2 (bulan ke-13) sampai akhir tahun ke-3 (bulan ke-36) atau selama 24 bulan, bersamaan dengan biaya bulanan yang untuk tahun ke-2 dan ke-3 tersebut. Mekanisme ini bisa berbeda-beda antar perusahaan asuransi. Silahkan dicek di polis masing-masing.

Tentang asumsi pertumbuhan harga unit investasi, dalam contoh tsb menggunakan asumsi 10%. Hasil riil yang dicapai nanti tidak dijamin, karena akan bergantung dari kondisi pasar investasi dan alokasi investasi yang dilipih oleh nasabah. Bisa sama, lebih tinggi, atau lebih rendah. Tidak ada batasan maksimal atau minimalnya. Semakin agresif jenis dana investasinya, makin tinggi juga fluktuasi harga unit yang bisa terjadi.

Unitlink Tahun Kedua
Premi Unitlink di Tahun ke-2

TAHUN KEDUA:

Bagian premi yang masuk ke investasi meningkat karena prosentasi biaya akuisisi menurun dibanding tahun pertama.

Biaya As&Adm terhutang mulai dicicil, bersamaan dengan biaya bulanan untuk tahun berjalan, dan dipotongkan setiap bulan dari saldo investasi yang sudah terbentuk.

Unitlink Tahun Ketiga
Premi Unitlink di Tahun ke-3

TAHUN KETIGA:

Premi yang masuk ke investasi sudah lebih meningkat lagi.
Biaya As&Adm yang terhutang akan lunas di akhir tahun ke-3 (bulan ke-36).

Unitlink Tahun Keempat
Premi Unitlink Tahun ke-4

TAHUN KEEMPAT:

Mulai tahun ini sudah tidak ada biaya terhutang, sehingga biaya bulanan menjadi lebih kecil dari tahun sebelumnya karena hanya biaya bulanan untuk tahun berjalan saja.

Unitlink Tahun Kelima
Premi Unitlink Tahun ke-5

TAHUN KELIMA:

90% dari Premi Dasar sudah masuk ke investasi.

Unitlink Tahun Keenam
Premi Unitlink Tahun ke-6

TAHUN KEENAM dan seterusnya:

Mulai tahun ini dan seterusnya, sudah 100% dari Premi Dasar masuk ke investasi. Hanya dipotong Biaya Top-up saja sebesar 5% dari nominal Top-up nya.

Tapi perlu diingat, meski sudah tidak ada Biaya Akuisisi, tetap ada Biaya As&Adm bulanan yang akan terus dipotongkan dari saldo investasi yang sudah terbentuk sampai usia berakhirnya masing-masing manfaat asuransi

Mudah-mudahan dengan uraian yang cukup panjang di atas, pembaca bisa lebih memahami tentang cara kerja polis unitlink, sehingga benar-benar paham jika memang memutuskan untuk membeli polis unitlink.

Salam sejahtera.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *