Sangat penting untuk melindungi sumber nafkah keluarga. Asuransi jiwa akan menggantikan penghasilan untuk keluarga, yang hilang saat pencari nafkahnya tiada.
Suatu hari dalam perjalanan ke luar kota, saya melihat tulisan di bak truk di depan saya saat akan menyalipnya. Tertulis “Cicilan Bukan Warisan”. Tergelitiklah saya, maka saya langsung spontan ambil fotonya (kebetulan yang nyetir adalah teman saya).
Benar juga apa yang tertulis di situ. Seorang supir truk menyadari bahwa pekerjaannya berisiko cukup tinggi karena sehari-harinya banyak di jalan raya dan menghadapi risiko tak terduga. Belum lagi risiko kejahatan di jalan karena ada orang jahat yang mengincar muatannya.
Dengan menuliskan seperti itu di bak truknya, tentunya dia tidak ingin meninggalkan cicilan yang harus ditanggung oleh keluarganya jika sesuatu terjadi atas dirinya. Yang ingin ditinggalkan adalah warisan yang sebenarnya yaitu jaminan masa depan bagi keluarganya jika pencari nafkahnya tiada.
Seorang kepala keluarga memiliki 3 kedudukan dalam keluarganya, yaitu:
- Sebagai suami bagi istrinya,
- Sebagai ayah bagi anak-anaknya,
- Sebagai SUMBER NAFKAH bagi keluarganya.
Jika seorang kepala keluarga tutup usia, maka bukan hanya orangnya yang “pergi”, tapi penghasilannya pun ikut “pergi”.
Tidak ada yang bisa menggantikan kedudukan di nomor 1 dan 2. Tetapi kedudukan sebagai Sumber Nafkah (nomor 3) bisa digantikan dengan warisan yang sudah disiapkan sebelumnya oleh sang kepala keluarga, yaitu berupa Uang Pertanggungan dari Polis Asuransi Jiwa.
Jika sewaktu-waktu sang Pencari Nafkah harus “pergi”, keluarganya tetap bisa melanjutkan hidup dengan normal, anak-anak tetap bisa sekolah, karena ayahnya telah meninggalkan jaminan untuk masa depan mereka.
Asuransi jiwa membuat seorang kepala keluarga tetap bisa mewujudkan tanggung jawab dan rasa cinta kepada keluarganya, meski tidak bisa mendampingi mereka lagi.
Bagaimana, apakah Anda sudah punya asuransi untuk melindungi masa depan keluarga?
Yuk dibaca: Perlindungan penghasilan pasti untuk keluarga
Rasa cinta kepada keluarga tidak cukup hanya diungkapkan dengan kata-kata, tetapi yang lebih penting harus dibuktikan dengan tindakan nyata.
RASA CINTA ANDA KEPADA KELUARGA
Salam cinta keluarga…
